FOTORESEPTOR DAN DAYA AKOMODASI MATA

I. FOTORESEPTOR

       Fotoreseptor adalah ujung saraf
penerima rangsang sinar. Letaknya
di bintik kuning (Fovea).



PEMBENTUKAN BAYANGAN


1) JIKA MELIHAT KE KIRI

2) JIKA MELIHAT  KE KANAN

        Benda yang kita lihat selalu
tampak di Ruang III, sehingga
bayangan yang terbentuk di
retina itu adalah di Ruang II :
nyata, terbalik dan diperkecil.


SIFAT BAYANGAN

Letak retina tidak bergeser
sedikit pun. Bayangan di
Ruang III selalu jatuhnya
tepat di retina pada bagian
fovea (bintik kuning). Tidak
bergesernya retina, karena
dikuatkan oleh cairan
vitreous humor.
       Kecuali jika seseorang
matanya rabun dekat atau
rabun jauh), maka bayangan
jatuhnya tidak tepat di retina.
Bukan karena retina yang
bergeser.

     
       Berbeda halnya dengan
lensa cembung yang tak alami.
Bayangannya yang di ruang II
akan bergeser jika benda
yang di Ruang III digeser
mendekati atau menjauhi
lensa cembung.


RUMUS JUMLAH RUANG

Ada 2 (dua) macam sel reseptor

A) Sel Konus  adalah sel berbentuk
     kerucut, berfungsi untuk menerima
     rangsangan cahaya terang

B) Sel Basilus adalah sel berbentuk
     batang, berfungsi untuk menerima
     rangsangan cahaya redup/gelap

Kedua sel ini mengirim sinyal-sinyal
bayangan menuju otak, agar otak
kemudian otak menerjemahkan menjadi
bayangan tegak (tidak terbalik).

        Otak pun mampu memadukan
bayangan yang berasal dari mata kanan
atau kiri.

Baca Bayangan Stereoskopis. 👈 😁🤗

II. DAYA  AKOMODASI MATA

       Daya akomodasi mata adalah
proses mencembung dan memipih
lensa mata, agar benda  yang diamati
terlihat lebih jelas membentuk
bayangan di retina (selaput jala).

       Punctum Proximum (PP)  adalah
titik terdekat yang dapat dilihat jelas
ketika mata berakomodasi maksimum.
Singkatnya PP = titik dekat mata.

       Punctum Remotum (PR) adalah
titik terjauh yang dapat dilihat jelas
ketika mata berakomodasi minimum
atau tanpa berakomodasi, PR = titik
jauh mata.


TEKAN 👇👇👇👇👇

CACAT MATA